Selamat datang di.....

Sabtu, 25 Juni 2011

Praktek Kerja Industri (Prakerin)

Setiap Lembaga Pendidikan yang ingin mengajukan PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) bagi siswa dan siswi-nya khususnya harus tertib terhadap peraturan, baik peraturan dari pihak sekolah maupun pihak industri. Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang  dilaksanakan di dunia usaha dan dunia industri yang masih relavan dengan kompetensi siswa
Adapaun fungsi diadakannya Prakerin adalah:
- Mengimplementasikan materi yang selama ini dipelajari di sekolah
- Membentuk pola pikir yang konstruktif bagi siswa
- Melatih siswa untuk berkomunikasi/berinteraksi secara profesional di dunia kerja yang sebenarnya
- Membentuk etos kerja yang baik bagi siswa
- Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan Dunia Usaha / Dunia Industri (DUDI)

Kewajiban siswa di tempat kerja:
1. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang disepakati
2. Mematuhi setiap instruksi di tempat kerja
3. Melakansakan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
4. Menjaga nama baik DU/DI dan Almamater
5. Melakukan observasi dan penelitian yang mempunyai tujuan positif
6. Bertanya kepada pihak yang kompeten apabila kurang paham/tidak mengerti

Kegiatan Prakerin ini dilanjutkan dengan adanya kegiatan Kunjungan Industri ke beberapa Perusahaan yang relevan dengan Program Keahlian. Seperti contoh salah satunya adalah Laras Asri resort and spa Salatiga.Sebuah resort yang terletak di tengah kota berhawa sejuk Salatiga. Diatas ketinggian 800 M dari permukaan laut terletak di kaki gunung Merbabu. Menyajikan fasilitas meeting, rekreasi, restaurant, bisnis, spa.
Lokasi:
Jalan Jend. Sudirman No. 335
Salatiga 50732 Central Java, Indonesia
Tel (+62298) 31 22 22
Fax (+62298) 32 66 66

Prakerin memang sangat menambah pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan. jangan siaka-siakan masa prakerin dengan melanggar aturan. Berikut sedikit gambar Laras Asri resort and spa Salatiga.  
 




Catatan : 
Kenapa yang ditampilkan hanya Laras Asri??? hehehehe karena saya dulu Prakerinnya di sana. Lain kali tak posting hotel-hotel yang lain yang menjadi partner kerja SMKN 1 Selo. Masi ada buanyaaaaak banget....

PARIWISATA SELO


A. Profil
1.
Pengantar
Dengan dicanangkannya tahun Ekowisata 2002 dan jalur SSB (Solo, Selo, Borobudur) pada tanggal 17 Oktober 2002 oleh presiden RI, Ibu Megawati Sukarnoputri dan Bapak H. Mardiyanto selaku gubernur propinsi Jawa Tengah, menjadi awal bagi tersedianya pondok-pondok wisata (homestay) milik masyarakat sebanyak seribu unit. Konsep yang disajikan pondok wisata sangat berbeda dari hotel, losmen, atau pun tempat-tempat penginapan yang lain. Di pondok wisata, tamu akan merasakan suasana kehangatan, kenyamanan, dan kekeluargaan seperti keluarga sendiri..

B. Fasilitas Wisata
1.
Daya Tarik Wisata
          Pencanangan tahun Ekowisata oleh presiden RI dan gubernur Jawa Tengah dimaksudkan untuk meningkatkan sektor pariwisata yang berakar pada keaslian ekosistem lingkungan dan masyarakat. Dan pencanangan jalur SSB (Solo, Selo, Borobudur) merupakan salah satu wujud nyata implementasi tahun Ekowisata tadi.
           Kawasan desa wisata Selo yang berada pada jalur SSB merupakan salah satu kawasan yang memiliki ekosistem dengan pengelolaan yang baik. Di daerah ini, alam dan lingkungan, serta tentu saja kehidupan tradisional masyarakat setempat, merupakan daya tarik wisata tersendiri. Panorama pedesaan dan pemandangan gunung Merapi dan Merbabu merupakan unggulan dari kawasan desa wisata Selo.
2. Makanan Khas
           Sembari menikmati pemandangan alam yang indah, tamu dapat memesan makanan khas Selo dan makanan lainnya melalui telepon ke rumah-rumah makan berikut ini.
-Bakso Mie Ayam Lumayan
-Bakso Mie Mbak Mus
-Restoran Selo Pass
-Sate Kambing Bu Heru
-Sate Kambing Mbak Yekti
-Warung Makan Argasari
-Warung Jadah Mbah Karto
-Warung Jadah Mbah Rubi
3.
Paket Wisata
           Bagi tamu yang ingin mengunjungi objek-objek wisata atau pendakian, disediakan jasa pemandu wisata dengan tarif (tahun 2006) sebagai berikut.
a. Pendakian gunung Merapi
    -Pemandu profesional, Rp 150.000,- (satu kali pendakian)
    -Pemandu lokal, Rp 100.000,- (satu kali pendakian)
    -Kuli angkut, Rp 150.000,- (maksimal 15 kg per porter)
b. Pendakian gunung Merbabu
    -Pemandu profesional, Rp 250.000,- (satu kali pendakian)
    -Pemandu lokal, Rp 150.000,- (satu kali pendakian)
    -Kuli angkut, Rp 300.000,- (maksimal 15 kg per porter)
4.
Kerajinan Logam
            Kawasan desa wisata Selo memiliki pusat industri rumah tangga yang bergerak di bidang pembuatan kerajinan logam. Desa Tumang, merupakan cluster industri kerajinan logam yang ada di kawasan ini. Konon kira-kira dalam abad XVIII lahirlah seorang anak dari kerajaan Mataram II yang diberi nama Rogosasi. Kerena ia memiliki tubuh yang cacat dan raja menganggap tidak pantas hidup di kerajaan Mataram, maka ia diasingkan dan kemudian dititipkan kepada Kyai Wonosegoro yang bertempat di lereng gunung Merapi. Setelah merasa mampu mandiri, pangeran Rogosasi memisahkan diri dan merintis membangun sebuah desa yang kemudian dinamakan desa Tumang. Pangeran Rogosasi dalam merintis desa tersebut dibantu oleh para abdi dari keraton. Utusan pertama dari keraton mengajari masyarakat membuat keris dan kerangkanya. Selang beberapa tahun datanglah utusan kedua untuk mengajarkan cara membuat pakaian keratin dengan perak. Utusan ketiga mengajarkan cara membuat alat-alat dapur dari tembaga, dan utusan keempat mengajarkan cara menjahit. Keempat kerajinan tersebut sampai sekarang masih dilaksanakan oleh masyarakat setempat.

            Pada awainya semua pengrajin hanya memproduksi jenis peralatan rumah tangga dari tembaga (misainya: dandang, ceret, kwali, dll) namun mulai tahun 1980-an muncul inovasi baru, sebagian pengrajin mencoba merintis kerajinan seni ukir tembaga, yang jenis produksinya tidak lagi berupa peralatan rumah tangga namun berupa perlengkapan dan assesoris perumahan (misainya: pot bunga, guci, lampu duduk, lampu gantung, kaligrafi, hiasan dinding, dil). Sedangkan kerajinan tradisional berupa alat-alat rumah tangga yang menggunakan bahan baku tembaga akhirnya kalah bersaing dengan produk lain yang menggunakan bahan baku dari alumunium.

            Maka sekitar tahun 1990-an sebagian pengrajin peralatan rumah tangga yang menggunakan bahan baku dari tembaga mencoba memproduksi peralatan rumah tangga dengan menggunakan bahan baku alumunium.

5.
Sarana Akomodasi



C. Sarana Pendukung
           Untuk menambah dan mendukung kegiatan wisata di kawasan desa wisata Selo, beberapa fasilitas telah dibangun dan difungsikan. Sarana-sarana tersebut adalah sebagai berikut.
-Lapangan tenis
-Pusat Informasi Pariwisata (TIC-Tourism Information Center)
-Pasar tradisional
-Rumah sakit dan puskesmas
-Balai Diklat


D. Pusat Informasi Pariwisata
Suparmo (TIC) (+62-276)326073
H. Koesnandar (+62-276)326029, (+62)818250751
Supardi (+62-276)326037

Jumat, 24 Juni 2011

Sedikit Gambar Tentang SMK 1 Selo
















Pesona "SAPTA PESONA" Pariwisata Indonesia



Beberapa tahun lalu pariwisata Indonesia sempat mengalami kejayaan. Bila dibandingkan dengan masa sekarang, memang secara kuantitas jumlah wisatawan terus meningkat, namun seharusnya sudah lebih jauh dari itu. 
Pada program Visit Indonesia Year 1991 dahulu dikampanyekan program Sapta Pesona. Hal tersebut menunjukkan hasil yang memuaskan terbukti dengan terlampuinya target kunjungan wisata.
Pada tahun 1991 badak bercula satu binatang khas daerah Ujung Kulon, Jawa Barat digunakan sebagai maskot tahun kunjungan Indonesia 1991 (Visit Indonesia Year 1991). Ini merupakan kampanye promosi pariwisata Indonesia ke seluruh dunia oleh Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (sekarang: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata).
Pada program Visit Indonesia 2008 sekarang ini agaknya patut diingatkan kampanye yang sama, agar program pembangunan pariwisata Indonesia dapat berjalan dengan baik dan dapat menunjukkan hasil yang nyata bagi pembangunan nasional serta tidak dijalankan dengan setengah hati oleh segenap lapisan elemen bangsa.
Tujuan diselenggarakan program Sapta Pesona adalah untuk meningkatkan kesadaran, rasa tanggung jawab segenap lapisan masyarakat, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat luas untuk mampu bertindak dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Logo Sapta Pesona ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor: KM.5/UM.209/MPPT-89 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sapta Pesona.
Logo Sapta Pesona dilambangkan dengan Matahari yang bersinar sebanyak 7 buah yang terdiri atas unsur:
  1. Keamanan
  2. Ketertiban
  3. Kebersihan
  4. Kesejukan
  5. Keindahan
  6. Keramahan
  7. Kenangan
Uraian makna program Sapta Pesona merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam program-program pembangunan kepariwisataan sebagai sektor andalan devisa Nasional:
1.  AMAN
~   Suatu kondisi lingkungan destinasi wisata yang memberi rasa tenang, bebas dari rasa takut dan kecemasan wisatawan.
~   Daerah tujuan wisata dengan lingkungan yang membuat nyaman wisatawan dalam melakukan kunjungan.
~   Menolong, melindungi, menjaga, memelihara, memberi dan meminimalkan resiko buruk bagi wisatawan yang berkunjung.
2.  TERTIB
~   Destinasi yang mencerminkan sikap disiplin, teratur dan profeional, sehingga memberi kenyamanan kunjungan wisatawan.
~   Ikut serta memelihara lingkungan
~   Mewujudkan Budaya Antri
~   Taat aturan/ tepat waktu
~   Teratur, rapi dan lancar
3.  BERSIH
~   Layanan destinasi yang mencerminkan keadaan bersih, sehat hingga memberi rasa nyaman bagi kunjungan wisatawan
~   Berpikiran positif pangkal hidup bersih
~   Tidak asal buang sampah/ limbah
~   Menjaga kebersihan Obyek Wisata
~   Menjaga lingkungan yang bebas polusi
~   Menyiapkan makanan yang higienis
~   Berpakaian yang bersih dan rapi
4.  SEJUK
~   Destinasi wisata yang sejuk dan teduh akan memberikan perasaan nyaman dan betah bagi kunjungan wisatawan.
~   Menanam pohon dan penghijauan
~   Memelihara penghijauan di lingkungan tempat tinggal terutama jalur wisata
~   Menjaga kondisi sejuk di area publik,restoran, penginapan dan sarana fasilitas wisata lain
5.  INDAH
~   Destinasi wisata yang mencerminkan keadaan indah menarik yang memberi rasa kagum dan kesan mendalam wisatawan.
~   Menjaga keindahan obyek dan daya tarik wisata dalam tatanan harmonis yang alami
~   Lingkungan tempat tinggal yang teratur, tertib dan serasi dengan karakter serta istiadat lokal
~   Keindahan vegetasi dan tanaman peneduh sebagai elemen estetika lingkungan
6.  RAMAH TAMAH
~   Sikap masyarakat yang mencerminkan suasana akrab, terbuka dan menerima hingga wisatawan betah atas kunjungannya
~   Jadi tuan rumah yang baik & rela membantu para wisatawan
~   Memberi informasi tentang adat istiadat secara spontan
~   Bersikap menghargai/toleran terhadap wisatawan yang datang
~   Menampilkan senyum dan keramah-tamahan yang tulus.
~   Tidak mengharapkan sesuatu atas jasa telah yang diberikan
7.  KENANGAN
~   Kesan pengalaman di suatu destinasi wisata akan menyenangkan wisatawan dan membekas kenangan yang indah, hingga mendorong pasar kunjungan wisata ulang
~   Menggali dan mengangkat budaya lokal
~   Menyajikan makanan/ minuman khas yang unik, bersih dan sehat
~   Menyediakan cendera mata yang menarik

Sumber logo Sapta Pesona: www.budpar.go.id

CUPLIKAN SMK N 1 SELO

Rabu, 22 Juni 2011

Jurusan Usaha Perjalanan Wisata (UPW)

Siswa di jurusan ini dibekali kompetensi dalam melakukan pelayanan dibidang Usaha Perjalanan Wisata. Kompetensi yang dikuasai berawal dari menerima dan memproses reservasi tiket sesuai permintaan pelanggan, mengurus transportasi perjalanan domestic maupun internasional beserta dokumen-dokumen yang berhubungan, menjadi pemandu wisata baik perjalanan wisata maupun aktraksi / obyek wisata, layanan transfer, menghitung harga paket perjalanan dan menyelenggarakan kegiatan perjalanan wisata, menjual produk wisata dan melaksanakan tugas tata operasi darat (ground handling) dan sebagai pengelola informasi wisata.
Praktik Kerja Industri sebagai tempat belajar ke dua setelah di sekolah bagi jurusan ini untuk menguasai kompetensi yang tidak diperoleh disekolah. Praktik kerja industri dilaksanakan di berbagai perusahaan penerbangan, biro perjalanan wisata dan perusahaan sejenis
Praktik Kerja Industri sebagai tempat belajar ke dua setelah di sekolah bagi jurusan ini untuk menguasai kompetensi yang tidak diperoleh disekolah. Praktik kerja industri dilaksanakan di berbagai perusahaan penerbangan, biro perjalanan wisata dan perusahaan sejenis.

Belajar Apa di Akomodasi Perhotelan?

Akomodasi Perhotelan
Sekilas Hotel
Hotel adalah perusahaan yang menyediakan jasa-jasa dalam bentuk akomodasi (penginapan) serta menyajikan hidangan dan fasilitas lain yang memenuhi syarat-syarat comfort dan bertujuan komersial.
Hotel mempunyai 6 Departemen, antara lain :
- Front Office Department
- Housekeeping Department
- Food & Baverage Department
- Accounting Department
- Enginering Department
- Personel Department
Front Offcice adalah bagian dalam hotel yang bertanggung jawab dalam penjualan kamar hotel, baik yang melalui pemesanan ataupun tanpa pemesanan/reservation.
Front Office Department memiliki 6 Section, diantaranya:
- Reservation Section
- Reception Section
- Information Section
- Uniform Section
- Telephone Operator Section
- Guest Chasier Section
Program Produktif
#  Bekerja dengan teman kerja dan pelanggan
#  Bekerja dilingkungan yang berbeda secara sosial
#  Mengikuti prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan di tempat kerja
#  Berkomunikasi melalui telepon
#  Menerima dan memproses Reservasi
#  Menyediakan layanan akomodasi reception
#  Menyediakan jasa Porter
#  Menyediakan layanan Housekeeping untuk tamu
#  Membersihkan lokasi / area dan peralatan
#  Mengembangkan dan memperbaharui pengetahuan industri perhotelan
#  Menyiapkan Kamar tamu
#  Menangani linen dan pakaian tam

Sabtu, 18 Juni 2011

Galeri Smk N 1 Selo Slideshow

Galeri Smk N 1 Selo Slideshow TripAdvisor™

★ Galeri Smk N 1 Selo Slideshow merupakan sekumpulan foto yang aku unggah dari Bp. Darmawan dan Bp. Widodo. Galeri yang sangat sederhana ini aku buat secara tidak sengaja membuka link tripow.tripadvisor.com, sehingga aku mempunyai 'ide' untuk mengumpulkan foto tentang SMK N 1 Selo.
Rasa rindu kepada SMK N 1 Selo membuat aku berangan-angan bagaimana caranya bisa melihat sekolahanku yang dulu menjadi tempatku menimba ilmu. Terpikirkan olehku untuk membuat blog dengan akun "thole jack genji" tetapi blog ini aku beri judul SMK NEGERI 1 SELO, dengan harapan bisa teringat selalu dan bisa melihat sekolahanku tercinta ini jika aku kangen dengan SMK NEGERI 1 SELO....... (by: joko marwanto)

Link galeri SMK N 1 Selo : http://tripwow.tripadvisor.com/tripwow/ta-01d8-0316-c70b?ln

Atlet Putri SMKN 1 Selo Dominasi Kejurnas

(dari : Senin, 21/12/2009 11:00 WIB - tqu)
SOLO (Joglosemar):  SMKN 1 Selo memborong piala dalam Kejuaraan Indonesian wood ball Open di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Solo, Minggu (20/12). Bahkan pada nomor pelajar putri, SMKN 1 Selo berhasil mendominasi juara dengan mendudukkan atletnya pada posisi juara I, II dan III.
Selain dari nomor pelajar putri, SMKN 1 Selo juga berhasil menduduki juara ke II pada nomor pelajar putra. Pada nomor pelajar putra ini, atlet tuan rumah SMA Pangudi Luhur Santo Yosef , Andreas D berhasil meraih gelar juara I dengan skor 137.
Sedangkan pada juara III berhasil diraih oleh Muhammad Hanif yang masih duduk di kelas 6 SD. “Saya nggak nyangka kalau bisa dapat piala. Tapi saya senang,” tutur Hanif.
Melihat antusiasme para atlet wood ball yang turut berpartisipasi, Ketua Panitia Pelaksana, FX Triyas Hadi Prihantoro, mengatakan kalau pihaknya sangat puas dengan Kejuaraan yang baru pertama kali diselenggarakan di Solo ini. “Jumlah peserta melebihi target awal kita,” tutur Triyas yang awalnya hanya menargetkan sekitar 50-an orang dan di hari pelaksanaan tercatat ada 81 peserta dan tidak terkecuali diikuti pula oleh para atlet Pelatnas yang sebagian besar berasal dari Ethasia Tlatar. (tqu)

Sumber : http://harianjoglosemar.com/berita/atlet-putri-smkn-1-selo-dominasi-kejurnas-4812.html

Cara Pandang

Cara pandang ... mungkin istilah kerennya paradigma kali ya? Anyway, cara pandang kita menentukan 'apa' yang kita lihat. Kalau kita memandang hidup ini indah, ya .. hidup ini indah. Kalau kita memandang hidup ini dari sudut negatif ... ya biasanya ada aja masalah yang kita temui sehari-hari yang membuat kita merasa hidup ini semakin pahit ... pahit ... pahit ..   
Stephen Covey memberikan ilustrasi menarik soal ini. Pada suatu saat di hari Minggu pagi di subway New York. Ia ada di subway ini. Banyak orang lain yang ada di subway ini pula. Suasana tenang, ada yang membaca koran, ada yang melamun, ada pula yang memejamkan matanya ... suasana tenang dan santai di Minggu pagi.Namun mendadak seorang pria dan anaknya memasuki subway ini. Sang anak berteriak, melempar barang kian kemari, bahkan menyambar majalah atau koran yang tengah dibaca orang. Sang ayah duduk menutup matanya meski jelas ia mengetahui apa yang sedang terjadi.Covey merasa benar-benar terganggu. Ia merasa tidak percaya kalau sang ayah diam saja membiarkan anaknya yang bertingkah luar biasa dan mengganggu orang-orang dan ketentraman pagi itu.Akhirnya ia pun tak tahan dan melontarkan pertanyaan kepada sang ayah, "Pak, anak anda mengganggu orang-orang. Apa kiranya bisa anda tenangkan ia sedikit?"Sang ayah seperti tersadarkan dari tidur dan perlahan-lahan menjawab, "Oh ya pak, saya kira anda benar. Saya kira memang seharusnya saya melakukan sesuatu. Kami baru saja dari rumah sakit tempat ibunya baru meninggal dunia kira-kira sejam yang lalu. Saat ini saya tidak bisa berfikir dan saya kira begitu juga yang dialami anak saya ini ..."Covey benar-benar seperti tertampar. Cara pandangnya semula seketika juga berubah. Saat itu pula ia melihat hal yang sama tetapi dengan hasil yang berbeda. Rasa terganggunya hilang sama sekali, yang muncul justru adalah rasa simpati dan turut bersedih.Segalanya berubah dalam hitungan detik ...===Sering kali dalam hidup ini kita menghadapi hal yang sama. Kita sudah menetapkan cara pandang kita terhadap sesuatu tanpa menyimak, meneliti terlebih dahulu. Kita sudah terburu-buru mengambil kesimpulan tanpa meneliti seluruh fakta yang ada. Yang lebih repot lagi, kita sering kali menerapkan ini pada orang, pada manusia yang kita temui.Mungkin dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui situasi yang sama seperti yang ditemui Stephen Covey. Misalnya, rekan kerja kita kemarin buru-buru pulang kerja sebelum usai waktu kerja. Kita langsung 'menghukum' ia sebagai orang yang malas bekerja. Padahal setelah kita tanya, rupanya rumahnya kebanjiran. Saya yakin cara pandang kita akan berubah seketika dari 'menghukum' menjadi rasa prihatin dan simpati ... "Aduh, kasihan, masuk ke rumah. Perabot kena dong ya? Siapa aja yang bantu? Sekarang masih masuk atau sudah surut? Sudahlah, nggak usah masuk kerja, saya yang bereskan urusan kantor, kamu beresin rumah dulu deh ... dst dst".So, hati-hati dengan cara pandang kita ... :-)


Hadapilah Kesulitan

Setiap orang (Manusia) pasti pernah mengalami saat-saat sulit dalam menjalani kehidupannya, karena kita bukanlah manusia yang sempurna. Kadang kesulitan itu memang membuat seseorang frustasi, bingung, stres, panik, putus asa dan sikap negatif lainnya, Namun hal ini hanya terjadi pada kebanyakan orang yang hidupnya jauh dari tuntunan Al-Qur`an, mungkin saya sendiri adalah seorang yang termasuk dari golongan orang yang jauh dari tuntunan AL-Qur,an. Karena saya sendiri juga baru belajar untuk bisa menerima kenyata,an yang ada dan ikhlas. 

Bagi seorang mukmin tentu berbeda dalam menyikapi berbagai kesulitan hidup yang dihadapinya.Mereka memahami bahwa kesulitan atau ujian diberikan oleh Allah dalam rangka menguji hamba-Nya. Dan mereka tahu bahwa kesulitan itu dibuat untuk membedakan antara mereka yang benar-benar beriman dan mereka yang memiliki penyakit di hatinya, yaitu mereka yang tidak tulus dalam meyakini keimanan mereka. Karena itu, ujian atau kesulitan yang hadir dalam kehidupan kita akan menunjukkan siapakah kita sebenarnya. Allah menjelaskan melalui firman-Nya, bahwa Dia akan menguji manusia untuk melihat siapakah yang benar-benar beriman.“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 142)“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin)….”(al-Baqarah: 179)Ketika membaca terjemahan ayat tersebut, hendaknya semakin menambah kesadaran kita bahwa kehidupan ini memang dipenuhi dengan aneka masalah dan berbagai kesulitan.maksudnya adalah : tempat pembebanan. Tidak ada seorang pun yang terbebas dari masalah selama mereka hidup di dunia. Dan sungguh merugi orang yang larut dalam kesedihan, kesedihan yang panjang justru akan semakin menyulitkan diri dalam menghadapi masalah. Hanya dengan keberanian untuk bangkit dan bersabar, kesulitan itu akan terasa mudah. Berbahagialah orang yang mampu bersabar dalam menghadapi setiap kesulitan hidup, karena Allah beserta orang-orang yang sabar.

Pait Asam Manis Perjalanan Hidup

Kita sejauh ini sudah melakukan perjalanan hidup. Pait ,.aasam ,,manis...dan Sering sekali kita menemukan krikil krikil hambatan yang selalu berada disaat kita melaju. Bagaimana sikap kita disaat menghadapai kondisi yang Pait???Asam???Manis????Sebagai manusia selayaknya sangat manusiawi kita dipenuhi ego yang sangat bangga dengan kehebatan pola pikir kita.


Disaat menemukan kepaitan. Kepaitan hidup apa yang kita lakukan??Apakah yang menjadikan kendala utama dalam menyikapi arti sebuah hidup. Dan kenapa cenderung kita kehilangan makna hidup sebenarnya.?

Alangkah melekatnya kita sejauh ini selalu melihat hal hal kenyataan menjadi parameter perjalanan hidup. Saat hidup terpenuhi dengan batasan batasan materi kita akan semangat ..saat terjatuh kesetiaan kepada makna hidup itu mulai melemah bahkan akan luntur seketika apakah sudah sewajarnya manusia mengalami demikian???

Kita tidak bisa pungkiri memang sebuah kenyataan itu adalah benar nyata,. Tapi perlu diingat hidup ini tidak sebatas konsep kehidupan nyata. Ada perlunya mencari jalan keluar dengan mulai koreksi dan melihat kedalam diri/ penyelaman diri . Mulailah jujur kepada diri sendiri . Apakah
iya " aku ini sudah setia dengan misi dan makna hidupku'? apakah iya aku ini nrimo dengan apa yang terjadi padaku??Apakah sebenarnya yang menjadi panggilan hidupku??Cuman sangat disayangkan..kita terkadang masih enggan untuk melihat kedalam. Kita masih belum percaya kekauatan dalam diri kita. Masalahnya sekarang mulai dari mana ??Disaat kita menemukan kepaitan hidup.Kita masih asik dengan kegagalan dan keruwetan yang terjadi. Kita masih asik memohon dan menyalahkan keadaan..

Pikiran manusia adalah sebuah tools yang sangat sangat Otomatis dalam bekerja . Dia jago dalam menerima sinyal-sinyal dan jago dalam menguasai kita.. namun sayang ,,terkadang tidak sensitif dan selektif disaat kita benar- benar mentok dengan sebuah jalan keluar kepaitan hidup. Karena apa????karena pikiran kita selalu dalam radius fakta.Dan pikiran kita tidak mampu menyeleksi untuk bisa sensitif saat Pikiran memposisikan sebagai raja dalam diri kita . Artinya sepak terjang kita dibatasi oleh si otak belaka. Saat kita dalam kondisi tersungkur bila tidak ada perimbangan Iman akan Kebenaran Tuhan ...saat itu juga akan semakin gelap akan sebuah jalan
keluar.Hingga kita tersesat dalam sebuah masalah hidup

Dalam kasus : Disaat sepak terjang kita merasa aman secara tidak sadar akan terhambat karena selalu terbuai dengan batasan batasan materi yang sudah menina bobokkan .Disaat kita terjatuh Pikiran mudah sekali tersungkur hingga ngawur dalam mencari penyelesaian ..hingga terjadi penyelesaian secara sepihak. Disinilah peran sendiko dawuh kita kepada Tuhan,.Sendiko dawuh tidak melihat sebuah batasan,.Sendiko dawuh tidak melihat kejadian,,,atau kenyataan, Sendiko dawuh terkait dengan kekuatan akan Keberadan Tuhan yang akan selalu siap sedia memberikan Kuasa Nya ..

Allah SWT Maha Pengasih Lagi Maha Penyanyang ,cobaan dan godaan merupakan buah laku dari Panggawe kita. Apa yang kita lakukan itulah hasil entah saat itu ,,entah esok atau masa lampau,. Disaat kita melakukan sebuah perjalanan hidup sisi Keimanan akan Kebenaran Tuhan tidak bisa ditinggalkan di setiap sepak terjang kita.


Jumat, 17 Juni 2011

SEKILAS BIMBINGAN DAN KONSELING


Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995)
Bimbingan dan konseling merupakan  upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat individu dalam lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses perkembangan individu, yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan melalui interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling memegang tugas dan tanggung jawab yang penting untuk mengembangkan lingkungan, membangun interaksi dinamis antara individu dengan lingkungan, membelajarkan individu untuk mengembangkan, merubah dan memperbaiki perilaku.
Bimbingan dan konseling bukanlah kegiatan pembelajaran dalam konteks  adegan mengajar yang layaknya dilakukan guru sebagai pembelajaran bidang studi, melainkan layanan ahli dalam konteks memandirikan peserta didik. (Naskah Akademik ABKIN, Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal, 2007).
Merujuk pada UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebutan untuk guru pembimbing dimantapkan menjadi ’Konselor.” Keberadaan konselor dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator dan instruktur  (UU No. 20/2003, pasal 1 ayat 6). Pengakuan secara eksplisit dan kesejajaran posisi antara tenaga pendidik satu dengan yang lainnya tidak menghilangkan arti bahwa setiap tenaga pendidik, termasuk konselor, memiliki konteks tugas, ekspektasi kinerja, dan setting layanan spesifik yang mengandung keunikan dan perbedaan.
Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum, undang-undang atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).
Dalam konteks tersebut, hasil studi lapangan (2007) menunjukkan bahwa layanan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah sangat dibutuhkan, karena banyaknya masalah peserta didik di Sekolah/Madrasah, besarnya kebutuhan peserta didik akan pengarahan diri dalam memilih dan mengambil keputusan, perlunya aturan yang memayungi layanan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah, serta perbaikan tata kerja baik dalam aspek ketenagaan maupun manajemen.
Layanan bimbingan dan konseling diharapkan membantu peserta didik dalam pengenalan diri, pengenalan lingkungan dan pengambilan keputusan, serta memberikan arahan terhadap perkembangan peserta didik; tidak hanya untuk peserta didik yang bermasalah tetapi untuk seluruh peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling tidak terbatas pada peserta didik tertentu  atau yang perlu  ‘dipanggil’  saja”, melainkan untuk seluruh peserta didik.

Tujuan layanan bimbingan ialah agar siswa dapat :
  1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang.
  2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara optimal.
  3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya.
  4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk :
  1. Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya.
  2. Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya,
  3. Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut
  4. Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.
  5. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat.
  6. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.
  7. Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal. 
Fungsi Bimbingan dan Konseling
1.      Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang membantu peserta didik (siswa) agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, siswa diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2.      Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada siswa tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah layanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada para siswa dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).
3.      Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu siswa mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah layanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata.
4.      Fungsi Perbaikan (Penyembuhan), yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.  
5.      Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
6.      Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf,  konselor, dan guru  untuk menyesuaikan  program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan siswa (siswa). Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai siswa, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan siswa secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan  siswa.
7.      Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa (siswa) agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.

Keterlaksanaan dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh diwujudkannya asas-asas berikut.
1.      Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakanya segenap data dan keterangan tentang peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin.
2.      Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (konseli) mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang diperlukan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.
3.      Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik (konseli). Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri peserta didik yang menjadi sasaran layanan/kegiatan. Agar peserta didik dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahuu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
4.      Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu mendorong peserta didik untuk aktif dalam setiap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya.
5.      Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni: peserta didik (konseli) sebagai sasaran layanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi siswa-siswa yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian peserta didik.
6.      Asas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didik (konseli) dalam kondisinya sekarang. Layanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa lampau pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.
7.      Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8.      Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
9.      Asas Keharmonisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku. Bukanlah layanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (konseli) memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut.
10.  Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
11.  Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (konseli) mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain ; dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik dan lain-lain.